Seiring berjalannya waktu, Xpeng menunjukkan kecepatan dalam menguasai teknologi otomotif yang dulunya memerlukan waktu lama. Gu menekankan bahwa kecepatan inovasi dari Tiongkok akan mengubah industri otomotif secara drastis.
Xpeng berambisi untuk menjadi perusahaan global dengan fokus pada mobilitas berbasis AI, termasuk produksi EV, robot, dan mobil terbang. Sekitar 40% karyawan Xpeng bekerja di departemen R&D, dengan lebih dari setengahnya berfokus pada perangkat lunak dan AI. Mereka telah menciptakan chip AI sendiri, Turing AI, yang mampu menangani model hingga 30 miliar parameter.
Secara tradisional, produsen mobil tidak merancang chip sendiri. Namun, Gu percaya bahwa mengembangkan chip in-house akan memberikan keunggulan kompetitif bagi Xpeng. "Kendaraan sekarang menjadi produk teknologi, bukan sekadar mesin," ujarnya. Kecepatan pengembangan teknologi menjadi kunci, dan jika produsen tidak mampu mengendalikannya, mereka akan tertinggal.
Gu berpendapat bahwa dalam beberapa tahun ke depan, kemampuan untuk mengembangkan perangkat lunak dan chip secara mandiri akan sama pentingnya dengan kemampuan mendesain dan merekayasa kendaraan. Tidak semua produsen otomotif yang ada saat ini mungkin mampu beradaptasi dengan perubahan ini.
Mobil pintar dan berbasis AI akan hadir lebih cepat dari yang diperkirakan. Perusahaan otomotif perlu menganggap AI sebagai kompetensi inti untuk bertahan. Kerja sama antara Volkswagen dan Xpeng baru merupakan langkah awal menuju perubahan besar di industri otomotif.