Volvo mengubah pendekatan dengan tidak langsung beralih sepenuhnya ke mobil listrik pada tahun 2030. Sebagai alternatif, mereka memilih untuk terus menggunakan teknologi hybrid selama masa transisi ini. Terkendala oleh kapasitas produksi, perusahaan mempertimbangkan untuk mengurangi variasi bodi seperti wagon.
Volvo saat ini menjalankan strategi "8x8", yakni meluncurkan 8 model baru dalam 8 tahun. Namun, CEO mengindikasikan bahwa kemungkinan hanya akan ada 7 model, sehingga masa depan wagon menjadi tidak pasti.
Salah satu model yang akan diluncurkan adalah ES90, yang disebut sebagai hatchback terangkat. ES90 menawarkan keunggulan desain wagon seperti ruang kargo yang luas dan akses belakang yang mudah, namun lebih terjangkau dengan hanya satu varian bodi.
Selain ES90, beberapa model lain yang dijadwalkan untuk diluncurkan meliputi EX30, EC40, EX40, EX60 yang diantisipasi hadir pada 2026, EX90, dan minivan EM90 untuk pasar Tiongkok. Variasi SUV dan hatchback diprediksi akan menjadi andalan.
Rowan menjelaskan bahwa model seperti EX30 cross country lebih murah untuk dirancang dan diproduksi dibandingkan wagon penuh. Volvo akan lebih fokus pada variasi stiker dan trim.
Meski demikian, wagon Cross Country terangkat akan tetap tersedia di pasaran Amerika Serikat untuk sementara waktu, dengan kemungkinan adanya pembaruan dalam beberapa tahun ke depan.
Volvo sedang mempertimbangkan untuk mengurangi produksi wagon demi efisiensi dan profitabilitas. Fokus pada model hybrid dan desain baru ES90 menunjukkan arah masa depan Volvo. Pendekatan ini menekankan pada variasi sederhana dan trim, dengan beberapa model baru yang lebih ekonomis.
Jangan lupa untuk berlangganan buletin kami guna mendapatkan berita otomotif terbaru dan cerita pilihan editor langsung di kotak masuk Anda.