Honda dan Nissan sedang berusaha meningkatkan portofolio kendaraan listrik mereka untuk mengejar ketertinggalan dari produsen otomotif besar lainnya. Berita terbaru mengungkapkan bahwa Foxconn, raksasa elektronik asal Taiwan yang terkenal dengan produksi iPhone, sedang menargetkan untuk membeli sisa saham Renault di Nissan.
Laporan menunjukkan bahwa Honda tengah mempertimbangkan akuisisi saham di Nissan setelah Renault mulai menjual kepentingannya. Baik Honda maupun Nissan telah menandatangani perjanjian kerja sama strategis untuk mengembangkan kendaraan listrik. Dengan dukungan platform Nissan, Honda berharap dapat memproduksi SUV dan truk pikap di masa depan.
Nissan mengalami penurunan pangsa pasar di China dan AS, serta beberapa keputusan bisnis yang merugikan. Masalah ini diperparah dengan peluncuran Ariya yang bertepatan dengan perubahan insentif pajak di AS. Berkolaborasi dengan Honda diharapkan dapat membantu Nissan bangkit kembali.
Foxconn berencana membeli saham Nissan dari Renault yang kini turun menjadi 15%. Jika terwujud, langkah ini berpotensi menggeser sebagian produksi Nissan ke pabrik bekas General Motors di Ohio. Hal ini bisa memberikan potensi produksi baru bagi Foxconn setelah kegagalan kerja sama dengan startup kendaraan listrik lainnya.
Persaingan antara Honda dan Foxconn atas saham Renault di Nissan mencerminkan dinamika industri otomotif saat ini. Nissan, yang membutuhkan dukungan untuk bangkit, mungkin akan lebih diuntungkan dengan kerja sama dengan Honda dibandingkan akuisisi oleh Foxconn. Ke depan, keputusan ini dapat berdampak signifikan, tidak hanya bagi Nissan, tapi juga pada peta persaingan industri otomotif global.
Ringkasan: Artikel ini membahas persaingan antara Honda dan Foxconn dalam upaya mengakuisisi sisa saham Renault di Nissan, serta peluang dan tantangan yang muncul bagi kedua perusahaan Jepang tersebut.
 | Saya khawatir ini hanyalah awal dari sebuah spiral penurunan bagi Nissan. Keterlibatan Foxconn mungkin tidak akan mengubah arah sama sekali. |
 | Saya skeptis apakah Honda akan mampu membalikkan keadaan bagi Nissan. Kemitraan tidak selalu menghasilkan hasil yang sukses. |
 | Kesepakatan ini bisa menjadi langkah yang berisiko bagi Honda dan Nissan. Mereka harus menyelaraskan strategi mereka untuk benar-benar bersaing di pasar mobil listrik. |
