Hallmark, yang sebelumnya menjabat sebagai bos Bentley, ingin menjadikan Aston Martin lebih stabil dan menguntungkan. Pendekatannya adalah dengan memperlambat laju perusahaan yang ambisius agar tidak terus mengalami kerugian.
Hallmark menyadari bahwa kurangnya inovasi berkelanjutan menghambat pertumbuhan Aston Martin. Untuk mengatasi hal ini, perusahaan akan memperkenalkan berbagai varian baru dari model mereka, termasuk Vantage, DB12, dan DBX. Langkah ini bertujuan untuk menarik minat pelanggan agar terus kembali membeli.
Menambah pilihan dan fitur premium, seperti knalpot titanium dan roda karbon, menjadi fokus lainnya. Dengan mengidentifikasi celah potensi pendapatan dari opsi-opsi ini, Aston Martin berupaya untuk meningkatkan keuntungan sekaligus kepuasan pelanggan.
Aston Martin berencana memperkenalkan produk hybrid sebelum meluncurkan mobil listrik sepenuhnya dalam dekade ini. Hallmark menekankan bahwa langkah menuju netralitas karbon tetap menjadi prioritas utama, namun transisi ini perlu dikelola dengan tepat.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Hallmark berharap dapat membawa Aston Martin ke arah sukses yang lebih stabil dan berkelanjutan.
Dengan strategi baru ini, Adrian Hallmark merencanakan agar Aston Martin menjadi lebih menguntungkan secara berkelanjutan. Fokus pada facelift, opsi premium, dan teknologi hybrid adalah kunci menuju masa depan yang lebih cerah bagi merek yang ikonik ini.