Walaupun berhasil menyediakan beberapa kendaraan listrik untuk pelanggan besar seperti Walmart, usaha Canoo untuk mendapatkan investor tambahan tidak membuahkan hasil, begitu juga dengan dukungan dari Departemen Energi. Diskusi dengan sumber modal asing juga tidak berhasil.
- 2017: Canoo didirikan dengan visi menciptakan kendaraan masa depan.
- 2023: Memperkenalkan 22 kendaraan dan mendapatkan pesanan dari NASA, tetapi tetap menderita kerugian lebih dari $300 juta.
- 2024: Mem-PHK hampir 25% karyawan, meskipun tetap menambah lapangan pekerjaan di Oklahoma.
- Pesanan dari pembeli seperti Walmart dan minat dari USPS ternyata tidak cukup untuk menopang Canoo.
- CEO Tony Aquila menyebut periode ini sebagai "slow build," tetapi volume produksi tetap tidak sesuai dengan harapan.
Setelah satu dekade penuh janji dan potensi besar, kini industri ini hanya menyisakan beberapa pemain besar yang mampu bertahan. Bahkan Tesla memilih untuk tidak terjun ke segmen ini, karena menilai bahwa ekonomi pasar van komersial belum menarik.
Merek-merek seperti Rivian, Ford, dan BrightDrop kini menguasai pasar. Namun, permintaan dari pembeli komersial masih lambat dalam memutuskan untuk sepenuhnya beralih ke listrik.
Canoo terpaksa menghentikan perjalanan inovatifnya di pasar van listrik komersial. Walaupun telah menghadapi berbagai tantangan, akhirnya perusahaan menyerah pada dinamika keuangan yang rumit dan persaingan ketat dari produsen besar. Dengan demikian, era startup van listrik kecil mungkin sudah berakhir, meninggalkan banyak pelajaran berharga bagi pelaku industri lainnya.
Ringkasan: Canoo, yang dulu menjadi harapan besar dalam industri van listrik, akhirnya mengajukan kebangkrutan karena gagal mendapatkan pendanaan baru. Dengan kondisi ini, pasar van listrik komersial kini lebih didominasi oleh pemain besar, sementara startup kecil berjuang untuk tetap bertahan.