Baru-baru ini, Presiden Trump memperkenalkan tarif 25 persen untuk setiap mobil, truk, dan SUV yang diimpor ke Amerika Serikat dari berbagai negara, termasuk dari sekutu setia seperti Kanada dan Meksiko. Tarif ini menggantikan tarif impor sebelumnya yang hanya sebesar 2,5 persen. Presiden menegaskan bahwa kebijakan ini "sangat menarik" dan "100 persen" bersifat permanen, meskipun ada kemungkinan kebijakan tersebut berubah setelah diterapkan.
Menurut laporan The New York Times, hampir setengah dari kendaraan penumpang yang dijual di Amerika Serikat merupakan produk impor, seperti Toyota RAV4 dan pickup Ram HD. Negara-negara produsen otomotif seperti Kanada sudah merencanakan tarif balasan, yang berpotensi menambah ketegangan perdagangan, menaikkan harga, dan merugikan ekonomi AS. Para produsen mobil mengkhawatirkan bahwa tarif ini dapat merusak bisnis dan profitabilitas mereka.
Tarif baru ini tidak hanya mencakup kendaraan, tetapi juga suku cadang dan komponen yang sering kali harus melintasi perbatasan selama proses produksi. Setiap kali kembali ke Amerika Serikat, suku cadang tersebut akan terkena pajak, sehingga menaikkan biaya produksi kendaraan, bahkan untuk yang dirakit di dalam negeri. Hal ini tentu akan mengakibatkan lonjakan harga kendaraan di dealer demi menutupi biaya tarif.
Trump mengklaim bahwa tarif ini akan memicu pertumbuhan yang luar biasa dalam industri otomotif dan menurunkan harga mobil. Namun, para ahli hampir sepenuhnya tidak setuju. Meskipun Trump menunjukkan investasi baru dari produsen sebagai bukti efektivitas tarifnya, banyak dari pengumuman investasi tersebut sebenarnya dilakukan sebelum Trump menjabat sebagai presiden.
Penyesuaian signifikan dalam manufaktur dan rantai pasokan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dilakukan. Sementara itu, harga kendaraan baru diperkirakan akan meningkat sekitar $3.000 secara rata-rata. Bahkan kendaraan yang dirakit di Amerika Serikat akan mengalami kenaikan harga untuk menutupi kerugian akibat tarif impor.
Meskipun kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dalam negeri, tarif impor dapat menimbulkan efek jangka panjang yang merugikan bagi ekonomi AS dan para produsen otomotif. Kenaikan harga kendaraan dan ketidakpastian ekonomi adalah beberapa dari banyak tantangan yang harus dihadapi dalam situasi tarif baru ini.
Silakan bergabung dengan newsletter kami untuk mendapatkan berita otomotif terbaru dan berbagai cerita menarik langsung di kotak masuk Anda.
Ringkasan: Artikel ini mengulas tentang kebijakan tarif impor 25 persen yang diterapkan oleh Presiden Trump pada kendaraan dan komponen impor, serta dampak ekonominya yang diantisipasi. Tarif ini menimbulkan kekhawatiran akan kenaikan harga kendaraan dan ketegangan dalam perdagangan global.