Factorial, Inc., yang merupakan pengembang utama teknologi ini, memulai langkah inovatifnya sebagai proyek di Cornell University sebelum akhirnya berdiri sendiri pada tahun 2013. Inovasi mereka tidak main-main, karena berhasil menarik perhatian dari merek-merek besar seperti Mercedes-Benz, Stellantis, dan Hyundai. Factorial mengusung sistem bertajuk Factorial Electrolyte System Technology (FEST), yang meskipun belum sepenuhnya solid-state, telah berhasil meningkatkan keamanan dan kapasitas baterai dengan signifikan.
Berita baiknya, Stellantis telah mengumumkan bahwa baterai FEST ini akan diadopsi di Dodge Charger Daytona 2027. Baterai tersebut memiliki kepadatan energi sebesar 177 Wh/pound, lompatan besar dibandingkan baterai saat ini yang hanya sekitar 70-100 Wh/pound.
Yang menakjubkan dari FEST adalah performanya dalam hal pengisian dan pelepasan daya. Baterai ini mampu mencapai laju pelepasan hingga 4C dan bisa diisi dari 15% hingga 90% hanya dalam 18 menit. Kemampuan ini hampir sebanding dengan waktu pengisian bahan bakar kendaraan konvensional dan baterai tetap dapat berfungsi dengan baik lebih dari 600 siklus dalam berbagai suhu ekstrem.
Namun, meskipun memiliki potensi besar, produksi massal baterai ini masih memerlukan bukti lebih lanjut. Dalam kolaborasinya dengan Stellantis, Factorial sedang berupaya menghadirkan produksi komersial yang efektif dengan desain paket yang tepat. Tentu saja, tantangan dalam memenuhi target produksi dan mengenalkan produk ini ke pasar masih membutuhkan perhatian serius.
Walaupun masih dalam tahap awal pengembangan, bila baterai solid-state ini berhasil diwujudkan, dampaknya bisa cukup dahsyat bagi industri kendaraan listrik dan sektor lain yang selama ini bergantung pada baterai lithium-ion. Inovasi ini bisa menjadi langkah penting dalam upaya kita menuju kendaraan yang lebih ramah lingkungan dan efisien.
Ringkasan: Teknologi baterai solid-state dari Factorial, yang mendapatkan banyak perhatian, termasuk dari Stellantis, memiliki potensi luar biasa untuk mengubah industri otomotif. Dengan kepadatan energi yang lebih tinggi dan waktu pengisian ulang yang lebih cepat, inovasi ini menjanjikan pengurangan bobot dan peningkatan efisiensi kendaraan listrik. Meskipun demikian, tantangan dalam produksi massal masih ada dan inovasi ini masih memerlukan waktu untuk pengujian lebih lanjut.