Seri 0 memegang peran penting bagi Honda dalam upayanya mencapai target, yaitu 40% penjualan global berasal dari EV pada 2030 dan 100% pada 2040. Di bawah kepemimpinan CEO global, Toshihiro Mibe, produksi baterai akan dilakukan bekerja sama dengan LG.
Honda menyadari bahwa EV generasi awal mungkin tidak langsung menguntungkan, namun, dengan skala ekonomi dan pasar aftermarket diharapkan akan tercipta keuntungan di seluruh lini nantinya. Pengurangan biaya baterai dan penawaran layanan berlangganan menjadi bagian dari strategi profitabilitas jangka panjang mereka.
Rencana awal Honda dan GM untuk meluncurkan EV dengan harga terjangkau dibatalkan karena tingginya biaya baterai. Mengingat baterai solid-state masih dalam tahap pengembangan dan diproyeksikan baru akan siap pada 2030, Honda memilih menunggu teknologi ini sebelum melangkah lebih jauh.
Generasi kedua EV yang dijadwalkan untuk 2028 akan menghadirkan penghematan biaya signifikan berkat pabrik baru di Ontario. Pabrik ini akan memulai produksi dengan baterai lithium-ion dan beralih ke baterai solid-state saat teknologi tersebut siap.
Pada tahun 2024, Honda mengumumkan pengurangan investasi di bidang EV sebesar 30%, dengan fokus yang dialihkan pada pengembangan kendaraan hybrid. Hingga tahun 2031, Honda berencana meluncurkan 13 model hybrid generasi baru. Meskipun demikian, tekad untuk mencapai 100% penjualan kendaraan listrik atau berbahan bakar hidrogen pada 2040 tetap dipertahankan.
Ringkasan: Honda sedang memposisikan diri melalui transisi yang kompleks menuju masa depan listrik dengan memperkenalkan Seri 0 dan memanfaatkan kerja sama strategis. Meski investasi EV mengalami pengurangan, pendekatan bertahap yang menempatkan teknologi unggul dan profitabilitas jangka panjang sebagai prioritas terus dilakukan. Sementara itu, rencana peluncuran kendaraan hybrid dalam satu dekade ke depan tetap berjalan sesuai rencana.