1. Penghancuran Baterai: Baterai yang diambil dari mobil pengembangan dihancurkan menjadi apa yang dikenal sebagai 'black mass', yaitu campuran granula plastik dan unsur-unsur seperti nikel, kobalt, mangan, serta litium. Saat ini, Porsche telah berhasil menghasilkan 65 ton bahan ini.
2. Penyaringan dan Pemurnian: Unsur-unsur berharga tersebut kemudian disaring dan dimurnikan sesuai dengan kualitas yang diinginkan. Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa material yang dihasilkan memenuhi standar yang telah ditetapkan.
3. Pengujian Material: Sebagian dari material daur ulang ini diuji dalam kondisi nyata. Saat ini, sebagian besar material tersebut digunakan untuk modul penyimpanan rumah, karena memiliki laju pengisian dan pengosongan yang lebih rendah.
Porsche menyadari bahwa proses pemisahan unsur-unsur dalam baterai kendaraan listrik (EV) tidaklah mudah dan cenderung mahal. Meskipun demikian, mereka tetap optimis bahwa penerapan ekonomi sirkular ini dapat mengurangi ketergantungan pada bahan baku yang bersumber dari pasar yang berpotensi tidak stabil secara geopolitik. Selain itu, setiap produsen mobil, termasuk Porsche, harus mematuhi regulasi yang berlaku.
Kesadaran akan pentingnya mendaur ulang baterai sangat tinggi di kalangan produsen kendaraan, untuk memastikan bahwa mobil listrik menjadi lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil yang selama ini mendominasi.
Proyek daur ulang baterai mobil listrik yang dijalankan oleh Porsche menunjukkan komitmen perusahaan dalam mengintegrasikan ekonomi sirkular ke dalam produksi kendaraan listrik. Dengan memproduksi kembali material berkualitas dari baterai yang telah digunakan, Porsche berharap dapat mengurangi ketergantungan pada bahan mentah dan memberikan solusi yang lebih berkelanjutan bagi industri otomotif ke depan.