Ford melaporkan penurunan laba bersih sebesar 65% dibandingkan tahun sebelumnya. Chief Financial Officer, Sherry House, menyatakan bahwa panduan baru akan diberikan saat laporan kuartal kedua pada musim panas nanti, ketika dampak tarif ini menjadi lebih jelas.
Industri Otomotif dan Kebijakan Baru:
General Motors dan Stellantis juga menangguhkan panduan mereka karena ketidakpastian tarif. Mercedes-Benz dan Volvo berada dalam posisi yang serupa.
Sebelum tarif diberlakukan, Ford optimis untuk mencapai laba yang disesuaikan sebesar $7-$8,5 miliar. Namun, kini laba bersih mereka di kuartal pertama hanya mencapai $471 juta dengan penurunan pengiriman kendaraan baru sebesar 7%.
- Divisi Ford Pro: Meskipun pendapatan menurun, ada peningkatan sebesar 20% dalam langganan layanan perangkat lunak.
- Kualitas Kendaraan Membaik: Penurunan biaya garansi terjadi berkat peningkatan kualitas.
Ford Model e melaporkan kerugian sebesar $849 juta, lebih baik dibandingkan dengan $1,3 miliar pada tahun lalu, serta peningkatan penjualan kendaraan listrik sebesar 15% di AS.
Sementara itu, Ford Blue hanya menghasilkan pendapatan yang disesuaikan sebesar $96 juta, yang merupakan penurunan tajam dari $901 juta sebelumnya.
Kenaikan harga baja dan aluminium akibat tarif dapat menaikkan harga domestik, namun rencana produksi di Amerika Utara tetap tidak berubah.
CEO Jim Farley berharap pemerintah memahami fleksibilitas yang diperlukan perusahaan untuk sukses meskipun ada tuntutan produksi domestik yang semakin ketat.
Ford menghadapi tantangan besar akibat tarif yang menyebabkan penurunan laba dan perubahan panduan keuangan. Meski demikian, ada beberapa titik terang, seperti peningkatan kualitas produk dan penurunan kerugian di sektor kendaraan listrik. Ke depannya, kebijakan tarif dan adaptasi industri otomotif akan menjadi kunci bagi Ford untuk bangkit kembali.