Apa yang Terjadi dengan Tesla?

image
Apa yang Terjadi dengan Tesla? - Gambar hanya untuk tujuan ilustrasi
21/03/2025motortrend
Dalam beberapa waktu terakhir, berbagai isu telah muncul mengenai masa depan Tesla. Banyak orang meragukan kemampuan perusahaan ini untuk terus bertahan, meskipun masih ada basis penggemar dan pelanggan setia Elon Musk. Terlebih lagi, pabrik Tesla di China seharusnya bisa menjadi penopang pertumbuhan di pasar otomotif terbesar di dunia.

Produk Usang dan Penjualan Menurun

Produk-produk Tesla, seperti Model S yang sudah berusia 13 tahun, belum banyak mengalami pembaruan. Cybertruck, yang sangat dinanti, tidak laku seperti yang diharapkan, dengan hanya sebagian kecil dari satu juta pemesan yang memilih untuk membeli. Selain itu, harga Tesla bekas anjlok lebih dari dua kali lipat dibandingkan mobil lain di pasaran.

Penurunan Penjualan Model 3

Meski Model 3 mendapatkan pembaruan yang signifikan, penjualannya di California terus menurun, melorot dari posisi kedua ke posisi keempat dalam penjualan kendaraan listrik (EV). Model Y masih memimpin, tetapi ada kebutuhan mendesak akan model baru yang lebih terjangkau di pasar domestik China.

Tantangan di Pasar China

Rencana untuk meluncurkan Model Y yang lebih murah di Shanghai diharapkan dapat memperbaiki penjualan yang turun hingga 49 persen. Namun, Tesla menghadapi persaingan yang sangat ketat dari merek-merek lokal yang menawarkan teknologi yang lebih baik dan harga yang lebih menarik. Jaringan pengisian daya Tesla juga ketinggalan dibandingkan BYD, yang sudah memperkenalkan sistem pengisian cepat yang dua kali lebih efisien.

Krisis Kepemimpinan dan Vandalisme

Kekhawatiran mengenai kurangnya perhatian Elon Musk terhadap Tesla muncul di tengah kesibukannya dengan bisnis lain seperti SpaceX dan X. Terdapat juga kontroversi yang melibatkan pendapat Musk yang mendapat reaksi keras dari pemilik Tesla yang tidak sejalan. Beberapa kendaraan Tesla mengalami vandalisme, dan perusahaan menghadapi masalah reputasi yang berpotensi merugikan.

Penurunan Saham dan Masa Depan yang Tidak Pasti

Sejak bulan Desember, saham Tesla telah turun lebih dari 50%, memicu kekhawatiran bahwa perusahaan ini sedang mengalami kemunduran besar. Penurunan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk potensi dihapuskannya insentif pajak untuk kendaraan listrik yang bisa berdampak pada pendapatan Tesla. Selain itu, acara publik bersama Trump tidak berhasil meningkatkan penjualan, menciptakan situasi yang semakin menantang bagi Tesla.

Ringkasan

Saat ini, Tesla menghadapi berbagai tantangan, mulai dari produk yang usang hingga penurunan penjualan dan nilai saham. Kompetisi yang ketat di pasar, terutama di China, serta kontroversi seputar kepemimpinan Musk, semakin memperumit situasi ini. Masa depan Tesla tampak tidak pasti dan memerlukan strategi baru agar bisa kembali ke jalur pertumbuhan.

Apa kata orang lain...

Belum ada komentar