Musk mengklaim bahwa sebagian besar armada Tesla siap menjadi robotaxi. Dengan target untuk memulai operasi otonom di beberapa kota sebelum akhirnya meluas secara global, dia memproyeksikan jutaan Tesla akan beroperasi secara otonom pada pertengahan 2026. Ini termasuk penggunaan pribadi dengan sistem Full Self-Driving (FSD) yang nantinya tidak memerlukan pengawasan.
Musk optimis bahwa kendaraan baru, termasuk Model Y, bisa mengemudi sendiri dari pabrik ke tangan konsumen. Namun, dengan tantangan reliabilitas sistem FSD saat ini, skeptisisme masih besar, terutama karena mereka hanya mengandalkan kamera tanpa dukungan radar atau Lidar.
Tidak hanya industri otomotif yang menjadi fokus Musk dalam automasi; pabrik Tesla juga akan dioptimalkan dengan ribuan robot humanoid Optimus yang bekerja di lini produksi. Proyeksi ini menyatakan bahwa jutaan robot akan beroperasi setiap tahun mulai 2029, menempatkan Tesla di garis depan inovasi robotik.
Setelah kinerja kuartal pertama menunjukkan penurunan 71% dalam laba dan 9% dalam pendapatan, Musk berencana untuk fokus kembali ke Tesla dan mengurangi keterlibatannya dalam urusan pemerintah. Dia berharap, dengan lebih banyak konsentrasi di Tesla, perusahaan dapat pulih dan tumbuh lebih cepat.
Kesimpulan:
Elon Musk tetap menjadi sosok visioner dengan pandangan ambisius untuk masa depan teknologi otonom. Meskipun realisasi penuh dari teknologi ini masih diragukan, optimisme dan inovasi yang ia tawarkan terus menarik perhatian dunia otomotif.