Menurut Cooper Ericksen, Wakil Presiden Senior Perencanaan Produk dan Strategi di Toyota Motor Amerika Utara, pasti akan ada jeda, namun tidak selama 20 tahun. "Pertanyaannya adalah seberapa panjang jeda tersebut," ujar Ericksen. Keputusan mengenai waktu peluncuran ada di tangan Toyota pusat di Jepang, termasuk apakah akan melanjutkan kerjasama dengan BMW atau membangun sendiri kendaraan penerusnya.
Pengembangan mobil baru memang menguras banyak sumber daya. Baru-baru ini, Toyota merilis RAV4 2026 dengan fitur dan teknologi terbaru yang harus diterapkan pada 35 model Toyota dan Lexus lainnya di AS. Ericksen menggambarkan situasi ini seperti rumah yang harus direnovasi atau dibangun ulang dari awal, mengingat regulasi baru dan investasi yang diperlukan.
Walaupun belum ada pengumuman resmi, keinginan untuk meluncurkan Supra generasi berikutnya sangatlah kuat. Ericksen berharap dapat menghadirkan produk yang memikat hati para penggemar, baik dengan maupun tanpa kerjasama dengan mitra baru. "Target kami adalah membawa kembali generasi berikutnya dari Supra yang dapat dicintai oleh banyak orang," ujarnya.
Ringkasan: Toyota berencana menghadirkan penerus Supra meskipun harus menghadapi berbagai tantangan dalam prosesnya. Tanpa adanya informasi pasti, para penggemar dapat berharap agar jeda kali ini lebih singkat dibandingkan sebelumnya.