General Motors (GM) merencanakan peningkatan produksi untuk mengantisipasi dampak tarif impor. Di pabrik Fort Wayne, Indiana, GM menambah produksi truk full-size sebesar 50.000 unit per tahun. Langkah ini diambil oleh CEO GM, Mary Barra, untuk mengurangi ketergantungan pada pabrik di Meksiko.
GM juga bersiap menghadapi perubahan kebijakan tarif terbaru. Presiden Trump menerapkan tarif 25% untuk kendaraan impor, namun mobil yang dirakit di AS dapat mengajukan pengembalian tarif sebesar 3,75% jika memenuhi syarat tertentu. GM mengharapkan laba sebelum pajak sebesar $10 miliar hingga $12,5 miliar meskipun terkena dampak tarif sebesar $4 miliar hingga $5 miliar.
GM berupaya meningkatkan kandungan lokal pada mobil yang diproduksi di AS. Dengan memproduksi lebih banyak suku cadang dan modul baterai di dalam negeri, GM meningkatkan kepatuhan terhadap perjanjian dagang USMCA. Saat ini, kendaraan GM yang dirakit di AS mengandung lebih dari 80% komponen sesuai syarat USMCA.
GM juga berusaha menekan pengeluaran tambahan meski tetap berhati-hati agar tidak memotong dana yang vital, menurut CFO Paul Jacobson. Langkah-langkah ini diambil untuk menjaga stabilitas harga mobil meskipun ada tarif.
Menurut Jonathan Smoke dari Cox Automotive, dengan naiknya harga mobil akibat tarif, situasi pasar menjadi sulit. Pelanggan mungkin menunda pembelian jika harga terus meningkat. Walaupun harga stiker mobil bisa dipertahankan, harga jual sebenarnya bisa mengalami kenaikan dan mengurangi diskon atau promosi di tingkat dealer.
GM memastikan investasi pada produk yang diminati konsumen. Produksi kendaraan konvensional seperti Cadillac XT5 akan diperpanjang hingga 2026. Produksi kendaraan listrik akan disesuaikan dengan permintaan tanpa memberi banyak diskon, sambil fokus menurunkan biaya produksi.
Peningkatan terus dilakukan pada sistem berkendara otonom dan kendaraan dengan teknologi perangkat lunak terkini. GM juga tengah mengembangkan sistem bantuan mengemudi, Super Cruise, untuk mencapai tingkat otonomi Level 3.
Kemajuan dalam pengembangan perangkat lunak menjadikan produk GM lebih berkualitas. Meski Ford menghentikan proyek listrik terbarunya, GM tetap berkomitmen pada kendaraan dengan arsitektur perangkat lunak yang lebih sederhana dan canggih.
GM merespons tarif dengan rencana peningkatan produksi di dalam negeri untuk mengurangi dampak finansial. Upaya ini termasuk peningkatan kandungan lokal, kontrol pengeluaran, serta penyesuaian produk agar tetap kompetitif di pasar yang berkembang. GM juga memantapkan inovasinya dalam teknologi kendaraan otonom, memastikan relevansinya di tengah pasar yang terus berubah.