Pemilik Cybertruck tersebut dihentikan oleh Greater Manchester Police (GMP) saat mengemudi di barat laut Inggris. Setelah dihentikan, GMP memberi tahu pemilik bahwa Cybertruck belum disetujui untuk digunakan di jalan raya Inggris. Pihak kepolisian kemudian memposting berita tersebut di media sosial, menyatakan bahwa "Tesla Cybertruck tidak legal di jalan raya Inggris dan tidak memiliki sertifikat kepatuhan." Truk tersebut kemudian diserahkan kepada satuan tugas khusus kendaraan ilegal yang disebut Operation Wolverine.
Sertifikat kepatuhan—dokumen yang dikeluarkan oleh pabrikan kendaraan—dibutuhkan untuk memastikan bahwa kendaraan memenuhi regulasi keselamatan dan lingkungan yang relevan di Uni Eropa serta dapat didaftarkan secara resmi. Di Inggris, legalitas kendaraan baru bergantung pada keberadaan sertifikat ini. Saat ini, karena Cybertruck belum memiliki persetujuan jalan, pemiliknya tidak dapat memperoleh sertifikat tersebut, sehingga tidak dapat mengemudikannya di jalanan.
Pemilik harus membuktikan kepemilikan dan asuransi yang sah sebelum Cybertruck dapat dikembalikan kepadanya. Namun, menurut juru bicara GMP, ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi pemilik. Saat ini, masa depan kendaraan ini di Inggris masih belum jelas.
Pengalaman pemilik Tesla Cybertruck di Inggris ini menjadi pengingat bahwa, meskipun sebuah kendaraan mewah berhasil diimpor, kepatuhan terhadap hukum setempat adalah hal yang tidak bisa diabaikan. Hingga mendapat persetujuan resmi, Cybertruck tetap tidak bisa mengaspal di jalan-jalan Inggris.