FIA telah mengumumkan bahwa pembalap F1 dapat dikenakan denda hingga €120.000 (sekitar £100.000), larangan balap selama satu bulan, dan kehilangan poin kejuaraan. Aturan ini bertujuan untuk menanggulangi penggunaan bahasa yang dianggap menyerang, menghina, kasar, atau merugikan moral.
Dalam acara peluncuran mobil Williams FW27, Albon mengungkapkan pemikirannya bahwa pembalap seharusnya memiliki kebebasan dalam menyampaikan pendapat. Albon merasa bahwa aturan ini merupakan bentuk kontrol berlebihan dalam olahraga.
Sainz menambahkan pandangannya bahwa dia mendukung adanya kontrol selama pembalap bisa menjaga sikap dan tidak berbicara kasar dalam konferensi pers. Namun, Sainz berpendapat bahwa aturan ini terlalu berat jika diterapkan pada komunikasi radio di dalam mobil.
Pada minggu ini, pembalap Hyundai, Adrien Fourmaux, dikenai denda sebesar €10.000 karena menggunakan kata kasar dalam wawancara pasca-Rally Sweden. Namun, belum jelas apakah aturan ini akan diterapkan juga untuk komunikasi tim di F1.
Kontroversi ini mencuat setelah Max Verstappen mengeluarkan kata-kata kasar terkait kendaraannya dalam konferensi pers resmi menjelang Grand Prix Singapura tahun lalu.
Artikel ini mengulas kekhawatiran yang disampaikan oleh Alex Albon dan Carlos Sainz terkait penalti yang diberlakukan oleh FIA untuk bahasa kasar. Mereka menyoroti pentingnya kebebasan berekspresi, terutama dalam situasi tekanan tinggi seperti balapan. Aturan baru ini memicu perdebatan mengenai keseimbangan antara etika dan emosi dalam dunia olahraga.