Pengantar
Para pecinta otomotif, mungkin Anda sudah mendengar kabar terbaru dari dunia F1 yang tengah menjadi perbincangan hangat. Kini, isu yang menghebohkan datang dari peraturan baru terkait denda bahasa buruk yang diundur oleh FIA, badan pengatur balap F1.
Peraturan Baru yang Mengejutkan
Pekan ini, FIA mengumumkan penurunan besar pada sanksi untuk penggunaan bahasa yang kurang pantas. Namun, keputusan yang lebih mengejutkan adalah bahwa peraturan ini akan diterapkan untuk musim-musim sebelumnya. Mulai dari insiden "Multi 21", seluruh pesan radio tim akan dievaluasi kembali. Setiap pelanggaran harus diselesaikan dalam waktu 28 hari, atau lisensi F1 pembalap bisa dicabut.
Dampak pada Pembalap
Salah seorang pembalap yang dikenal dengan ekspresinya yang lugas mengungkapkan kebingungannya: "Oh
. Ya ampun, bukan itu maksudku! Duh." Menghadapi situasi ini, dia bahkan terpaksa menjual mobil NSX kesayangannya untuk membayar denda. Dia juga sempat mempertimbangkan opsi pembayaran dengan mata uang kripto.
Dana Denda: Tujuan yang Tidak Jelas
Meskipun belum jelas bagaimana FIA akan memanfaatkan dana dari denda tersebut, kabar lain menyebutkan bahwa suite hospitality di Imola kini dilengkapi dengan peralatan canggih, termasuk perangkat makan serat karbon dan pendingin air berlapis emas 24 karat.
Dampak Lebih Lanjut
Desas-desus beredar bahwa Guenther Steiner, sosok ikonik di F1, memilih untuk menghindar akibat berita ini. Tampaknya, keputusan FIA ini benar-benar menambah drama tak terduga dalam dunia balap.
Ringkasan
Dalam artikel ini, kita membahas kontroversi mengenai keputusan FIA untuk menunda penerapan denda sumpah, yang telah menimbulkan berbagai reaksi di kalangan komunitas F1. Keputusan ini menunjukkan betapa rumitnya dunia balap modern, dengan berbagai hukuman dan peraturan yang dapat berubah sewaktu-waktu, bahkan untuk kejadian di masa lalu.