Fisker memulai pengiriman kendaraan SUV listrik Ocean pada 2023, namun di 2024, perjalanan mereka berbalik menjadi mimpi buruk. Harga terpaksa diturunkan hingga $24,000 demi mendongkrak penjualan. Tak lama setelah penarikan besar-besaran akibat masalah perangkat lunak, Fisker mengajukan kebangkrutan. Dengan ribuan unit tak terjual, perusahaan leasing American Lease membelinya dengan harga grosir. Sayangnya, kejatuhan Fisker berarti model-model seperti Rōnin, Alaska, dan Pear tak akan pernah kita lihat di jalan.
Radford Motors bergantung pada mesin pembakaran internal. Namun, seperti nasib Fisker, mereka pun bangkrut di 2024. Didirikan oleh Jenson Button dan Ant Anstead, rencana untuk memproduksi mobil sport bergaya retro bernama Type 62-2 akhirnya gagal terwujud. Masalah hukum terkait pendanaan dan pengembalian uang semakin memperpanjang daftar kekecewaan dari para konsumen.
Setelah lama berada dalam ketidakpastian, Faraday Future akhirnya mengirimkan unit FF 91 pertama pada pertengahan 2023 hingga 2024. Meski begitu, transaksi ini lebih bersifat promosi daripada penjualan nyata. Mereka tengah mengembangkan model baru yang diberi nama Faraday X dengan harapan debut prototipe di CES 2025. Klaim performa ganda dengan harga setengah dari FF 91 menjadi harapan baru yang patut dinantikan.
Canoo mengalihkan fokusnya ke van komersial, seperti Lifestyle Delivery Vehicle (LDV) yang mulai digunakan oleh layanan pos AS di Atlanta. Namun, detail produksi tetap belum jelas, dan van MPDV yang lebih besar belum memasuki jalur produksi. Setelah relokasi perusahaan ke Texas dan ditinggalkan salah satu pendiri, masa depan Canoo masih penuh ketidakpastian.
Aptera Motors kian dekat menghidupkan kembali kendaraan uniknya, Aptera 2e. Dihidupkan kembali oleh para pendiri, kendaraan roda tiga ini mengandalkan panel surya untuk sebagian besar operasionalnya. Model final diharapkan tampil di CES 2025. Namun, skeptisisme tetap ada mengenai kemampuan Aptera dalam memasarkan inovasi mereka.
Setelah meluncurkan VF8 pada 2023, VinFast kini memasarkan SUV listrik VF9. Produk ini mendapatkan respons beragam tetapi diharapkan mampu menjejak pasar AS dengan model-model seperti VF6, VF7, dan VF3 di masa depan. Namun, penundaan atas proyeksi awal mereka membuat tantangan di pasar asing semakin tajam.
Rivian berpegang teguh pada fondasi yang kokoh, memperkuat posisinya dengan pengiriman ribuan unit, termasuk kontrak besar dengan Amazon. Sementara itu, Lucid Motors memperbesar produksinya dan bersiap merilis SUV baru, Gravity, dengan tekad menggapai sukses lebih besar.
Tesla memenuhi beberapa janji ambisiusnya dengan Model 3 yang diperbarui dan penjualan Cybertruck sepanjang tahun. Namun, pengembangan lebih lanjut seperti Roadster dan robotaksi Cybercab memperlihatkan visi berkelanjutan Tesla yang masih harus dibuktikan dalam beberapa tahun ke depan.
Tahun 2024 menjadi labirin penuh tantangan dan peluang bagi startup otomotif. Sementara beberapa seperti Rivian dan Lucid mendapatkan momentum, yang lainnya seperti Fisker dan Radford justru terhambat. Industri ini tetap menarik untuk disaksikan, dengan inovasi dan kegagalan yang silih berganti membentuk masa depan otomotif.
![]() | Terlepas dari tantangan yang ada, sangat menyenangkan melihat perusahaan-perusahaan inovatif seperti Rivian dan Lucid yang mendorong batas-batas kendaraan listrik. Masih ada peluang untuk sukses di masa depan! |
![]() | Meskipun ada beberapa keberhasilan, saya tetap tidak yakin bahwa startup-startup ini akan mengganggu pasar dalam skala besar. Banyak yang berbicara tentang permainan besar tetapi gagal dalam hal eksekusi. |