Musk tampaknya menghabiskan lebih banyak waktu di Washington, D.C., dan mengesampingkan tuduhan bahwa citra publiknya menjadi penyebab masalah Tesla belakangan ini. Namun, pada panggilan pendapatan Tesla minggu ini, ia mengumumkan bahwa ia berencana kembali ke markas Tesla di Austin, Texas, dengan mengurangi keterlibatannya dalam proyek lain yang kontroversial. Hal ini mungkin menandakan bahwa Musk mengetahui niat dewan atau diberi kesempatan untuk kembali fokus pada Tesla.
Meskipun beberapa sumber mengklaim Tesla telah mendekati firma rekrutmen besar, ketua dewan Tesla, Robyn Denholm, menyangkal laporan tersebut. Sementara itu, para pendukung Musk berpendapat bahwa nilai Tesla terletak pada visinya yang futuristik, mulai dari teknologi swakemudi hingga robot humanoid. Sebaliknya, para pengkritik menilai visi ini sebagai gangguan dari fokus utama Tesla sebagai perusahaan mobil listrik yang memimpin pasar.
Produk Tesla saat ini sebagian besar belum mengalami pembaruan total. Model baru seperti Cybertruck sempat disebut sebagai kegagalan meskipun memiliki teknologi terdepan yang tersembunyi di balik desainnya yang unik. Beberapa orang percaya bahwa investasi lebih baik diarahkan pada desain ulang model inti. Namun, tanpa visi besar Musk, Tesla mungkin tidak akan mencapai posisinya saat ini.
Diskusi tentang peran masa depan Musk di Tesla kini tidak lagi mengejutkan. Di tengah pilihan sulit ini, dewan Tesla mungkin harus memutuskan apakah tetap berfokus pada visi besar Musk atau mengejar stabilitas yang lebih konvensional.
Bergabunglah dengan Newsletter
Langganan newsletter kami untuk mendapatkan berita otomotif terbaru dan cerita pilihan editor langsung di kotak masuk Anda.
Bagian dari Hearst Digital Media.